
Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa 'lukisan' tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya. Caranya mulai dari mengiris kulit hingga menggunakan laser.
Risiko menghilangkan tattoo umumnya ialah bekas luka, yang kadang kala lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri.
Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul segala karenanya biar tak menyesal di kemudian hari.
Teknik menghilangkan tato dan aneka macam karenanya ialah sebagai berikut, ibarat dikutip dari WebMD, DoctorOz dan BBC.
1. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas. Tinta tato yang terletak di bawah lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah oleh seorang dokter kulit.
Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa sakit yang luar biasa terutama bila ukuran tatonya cukup besar. Teknik ini berisiko menjadikan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan parut yang lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter ialah mengiris kulit yang ada tattoonya. Risiko terbentuknya jaringan parut pada teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga hanya dilakukan pada jenis tato yang tidak terlalu besar.
Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar bila teknik lain tidak berhasil menghilangkannya. Misalnya alasannya tintanya terlalu dalam meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk dihilangkan dengan cara lain.
3. Cryotherapy
Tato juga mampu dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato yang pada lapisan di bawahnya.
Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini ialah memicu kerusakan kulit yang serius. Dokter tidak mampu menghancurkan tinta tato yang letaknya di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya meneteskan nitrogen cair di atasnya.
4. Krim anti-tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara menghancurkan tinta tato biar mampu luruh dari permukaan kulit. Krim semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit.
Kerugiannya tak lain ialah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan. Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih sempurna disebut menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato ialah laser, yang cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya ialah mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, biar dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan badan alami manusia.
Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih. Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir surya setelah menjalani prosedur ini.
sumber:
health.detik.com
EmoticonEmoticon