Kaum mukmin merupakan orang-orang yang mempunyai derajat keimanan yang lebih tinggi dalam memahami aliran agama Islam. Mereka memiliki hati yang senantiasa takut kepada Tuhan SWT dan akan mematuhi segala perintah dan larangan-Nya.
Orang mukmin tidak akan pernah membeda-bedakan satu perintah dengan yang lainnya. Mereka akan dengan suka rela mengerjakannya dengan tulus karena Tuhan Ta’ala. Orang mukmin ini akan banyak diberi pahala dan syafaat dari Tuhan dan Rasul-Nya.
Tidak hanya akan menerima pahala, ternyata Tuhan dan Rasul-Nya juga memperlihatkan perumpamaan untuk orang mukmin. Perumpamaan tersebut juga hanya dimengerti oleh mereka yang berakal. Lantas apa sajakah perumpamaan yang dimaksud? Berikut gosip selengkapnya.
1. Bagaikan Pohon
Perumpaan pertama yang disematkan kepada kaum mukmin yakni bagaikan pohon. Hal ini ini dikarenakan sebagai orang mukmin kita terlihat bagai tanaman yang senantiasa diterpa oleh angin. Angin inilah yang disebut dengan cobaan. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan seorang mukmin mirip tanaman, angin menerpanya ke kiri dan ke kanan. Seorang mukmin senantiasa mengalami cobaan. Sedangka perumpamaan orang munafik mirip pohon yang berpengaruh tidak pernah digoyangkan angina hingga ia ditebang.” (al-Hadits)
Setiap orang tentu akan diuji oleh Tuhan SWT. Ujian itu dapat menjadi ajang menambah keimanan atau justru memperlemah kepercayaan terhadap Allah. Di sinilah Tuhan melihat kekuatan kepercayaan seseorang, apabila ia yakni mukmin sejati maka ia akan senantiasa tabah dan tawakal dalam menghadapi semua ujian yang diberikan kepadanya.
2. Bagaikan Bangunan
Tidak hanya diumpamakan mirip pohon, ternyata ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa kaum mukmin itu menyerupai sebuah bangunan. Bangunan di sini maksudnya yakni setiap orang saling menguatkan satu sama lain dan menjadi penopang serta pelindung bagi mukmin lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain mirip sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Kunci menjadi bangunan yang berpengaruh yakni pondasi yang berpengaruh pula. Maka sebagai kaum mukmin kita harus senantiasa membangun kerjasama untuk menjalin kebersamaan. Jangan hanya memikirkan diri sendiri dan bersikap egois satu sama lainnya.
3. Bagaikan Tubuh
Setiap insan memiliki kodrat untuk saling membutuhkan satu sama lainnya. Tidak ada yang mampu hidup secara individual. Maka kaum mukmin diumpamakan mirip tubuh, apabila ada satu orang yang terluka, maka ia juga akan merasakannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jikalau satu anggota badan sakit, maka anggota badan yang lain akan susah tidur atau mencicipi demam.” [HR. Muslim]
Sebagai kaum mukmin kita harus melalui suka dan sedih secara bersama-sama. Jangan hanya memberatkan beban kepada satu orang untuk menyelesaikan sebuah masalah. Sikap yang demikian ini akan menjadikan perpecahan. Maka selesaikanlah duduk perkara secara tolong-menolong untuk membangun kekerabatan yang harmonis dengan sesama.
4. Bagaikan Cermin
Selain dikatakan mirip tubuh, kaum mukmin juga diibaratkan bagaikan cermin. Setiap orang dikatakan menjadi cermin bagi sesamanya. Hal ini mampu kita jabarkan, dikala seorang mukmin melihat saudaranya melaksanakan sebuh perbuatan tercela maka ia harus segera memperbaikinya dan menjaga biar perbuatan demikian tidak ia lakukan.
“Seorang mukmin yakni cermin bagi saudaranya. Jika beliau melihat suatu malu pada diri saudaranya, maka beliau memperbaikinya.”
Cermin biasanya digunakan untuk melihat diri, memperhatikan kekurangan dan memperbaikinya. Oleh karena itu, jadikanlah saudara sesama muslim untuk menjadi cermin perbuatan kita. Apabila baik kelakuan mereka, maka tirulah. Namun bila buruk kelakukannya nasihatilah dan jangan pula menjadi mirip dirinya.
5. Bagaikan Lebah
Kaum mukmin juga diibaratkan mirip lebah. Maksud dari perumpamaan ini yakni kaum mukmin ini senantiasa memasukkan dan mengeluarkan segala sesuatu yang baik. Ia juga tidak akan merugikan orang lain karena senantiasa memperlihatkan manfaat bagi orang di sekitarnya.
“Perumpamaan seorang Mukmin mirip lebah, apabila ia makan maka ia akan memakan suatu yang baik. Dan jikalau ia mengeluarkan sesuatu, ia pun akan mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jikalau ia hinggap pada sebuah dahan untuk menghisap madu ia tidak mematahkannya.” (HR. Al-Baihaqi]
6. Bagaikan Pohon Kurma
Perumpamaan selanjutnya, kaum mukmin dikatakan mirip pohon kurma. Kurma menjadi salah satu makanan kegemaran Rasulullah SAW. Manusia diibaratkan mirip pohon kurma karena seluruh bab dari pohon ini memiliki manfaat. Maka kita dianjurkan untuk mirip pohon kurma yang memperlihatkan manfaat bagi orang lain, terutama dikala mereka membutuhkan bantuan. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: ” Perumpamaan seorang mukmin itu mirip pohon kurma, apapun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu.” (HR: Thobrani)
Orang mukmin harus senantiasa berkontribusi kepada sesama mereka. Kita harus senantiasa membantu sesama selagi itu tidak melanggar perintah dari Tuhan SWT.
7. Bagaikan Emas
Perumpamaan terakhir, kaum mukmin diibaratkan mirip emas. Emas dimana pun berada akan senantiasa berharga. Seperti itulah seharusnya kaum mukminin, dimanapun ia berada harus selalu bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan seorang mukimin mirip lempengan emas, kalau engkau meniupkan (api) diatasnya ia menjadi merah, kalau engkau menimbangnya, tidaklah berkurang.” (HR. Baihaqi)
Menjadi seorang mukmin itu menyerupai emas yang harus selalu kokoh, tidak luluh dan tidak pula mengalah pada keadaan. Ia harus kukuh dalam berpijak di atas kebenaran, namun tidak pula mudah melebur mengikuti arus kehidupan. Dalam artinya orang mukmin itu harus memiliki prinsip dalam menjalani hidupnya.
Demikianlah gosip mengeni tujuh perumpamaan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya dan juga termasuk di dalam Al-Qur’an. Hanya orang yang berakallah yang dapat memahami banyak sekali perumpamaan di atas. Semoga Tuhan menjadikan kita kaum yang pintar dan beriman serta senantiasa bertakwa kepada-Nya.
Orang mukmin tidak akan pernah membeda-bedakan satu perintah dengan yang lainnya. Mereka akan dengan suka rela mengerjakannya dengan tulus karena Tuhan Ta’ala. Orang mukmin ini akan banyak diberi pahala dan syafaat dari Tuhan dan Rasul-Nya.
Tidak hanya akan menerima pahala, ternyata Tuhan dan Rasul-Nya juga memperlihatkan perumpamaan untuk orang mukmin. Perumpamaan tersebut juga hanya dimengerti oleh mereka yang berakal. Lantas apa sajakah perumpamaan yang dimaksud? Berikut gosip selengkapnya.
1. Bagaikan Pohon
Perumpaan pertama yang disematkan kepada kaum mukmin yakni bagaikan pohon. Hal ini ini dikarenakan sebagai orang mukmin kita terlihat bagai tanaman yang senantiasa diterpa oleh angin. Angin inilah yang disebut dengan cobaan. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan seorang mukmin mirip tanaman, angin menerpanya ke kiri dan ke kanan. Seorang mukmin senantiasa mengalami cobaan. Sedangka perumpamaan orang munafik mirip pohon yang berpengaruh tidak pernah digoyangkan angina hingga ia ditebang.” (al-Hadits)
Setiap orang tentu akan diuji oleh Tuhan SWT. Ujian itu dapat menjadi ajang menambah keimanan atau justru memperlemah kepercayaan terhadap Allah. Di sinilah Tuhan melihat kekuatan kepercayaan seseorang, apabila ia yakni mukmin sejati maka ia akan senantiasa tabah dan tawakal dalam menghadapi semua ujian yang diberikan kepadanya.
2. Bagaikan Bangunan
Tidak hanya diumpamakan mirip pohon, ternyata ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa kaum mukmin itu menyerupai sebuah bangunan. Bangunan di sini maksudnya yakni setiap orang saling menguatkan satu sama lain dan menjadi penopang serta pelindung bagi mukmin lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain mirip sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim No.4684]
Kunci menjadi bangunan yang berpengaruh yakni pondasi yang berpengaruh pula. Maka sebagai kaum mukmin kita harus senantiasa membangun kerjasama untuk menjalin kebersamaan. Jangan hanya memikirkan diri sendiri dan bersikap egois satu sama lainnya.
3. Bagaikan Tubuh
Setiap insan memiliki kodrat untuk saling membutuhkan satu sama lainnya. Tidak ada yang mampu hidup secara individual. Maka kaum mukmin diumpamakan mirip tubuh, apabila ada satu orang yang terluka, maka ia juga akan merasakannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jikalau satu anggota badan sakit, maka anggota badan yang lain akan susah tidur atau mencicipi demam.” [HR. Muslim]
Sebagai kaum mukmin kita harus melalui suka dan sedih secara bersama-sama. Jangan hanya memberatkan beban kepada satu orang untuk menyelesaikan sebuah masalah. Sikap yang demikian ini akan menjadikan perpecahan. Maka selesaikanlah duduk perkara secara tolong-menolong untuk membangun kekerabatan yang harmonis dengan sesama.
4. Bagaikan Cermin
Selain dikatakan mirip tubuh, kaum mukmin juga diibaratkan bagaikan cermin. Setiap orang dikatakan menjadi cermin bagi sesamanya. Hal ini mampu kita jabarkan, dikala seorang mukmin melihat saudaranya melaksanakan sebuh perbuatan tercela maka ia harus segera memperbaikinya dan menjaga biar perbuatan demikian tidak ia lakukan.
“Seorang mukmin yakni cermin bagi saudaranya. Jika beliau melihat suatu malu pada diri saudaranya, maka beliau memperbaikinya.”
Cermin biasanya digunakan untuk melihat diri, memperhatikan kekurangan dan memperbaikinya. Oleh karena itu, jadikanlah saudara sesama muslim untuk menjadi cermin perbuatan kita. Apabila baik kelakuan mereka, maka tirulah. Namun bila buruk kelakukannya nasihatilah dan jangan pula menjadi mirip dirinya.
5. Bagaikan Lebah
Kaum mukmin juga diibaratkan mirip lebah. Maksud dari perumpamaan ini yakni kaum mukmin ini senantiasa memasukkan dan mengeluarkan segala sesuatu yang baik. Ia juga tidak akan merugikan orang lain karena senantiasa memperlihatkan manfaat bagi orang di sekitarnya.
“Perumpamaan seorang Mukmin mirip lebah, apabila ia makan maka ia akan memakan suatu yang baik. Dan jikalau ia mengeluarkan sesuatu, ia pun akan mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jikalau ia hinggap pada sebuah dahan untuk menghisap madu ia tidak mematahkannya.” (HR. Al-Baihaqi]
6. Bagaikan Pohon Kurma
Perumpamaan selanjutnya, kaum mukmin dikatakan mirip pohon kurma. Kurma menjadi salah satu makanan kegemaran Rasulullah SAW. Manusia diibaratkan mirip pohon kurma karena seluruh bab dari pohon ini memiliki manfaat. Maka kita dianjurkan untuk mirip pohon kurma yang memperlihatkan manfaat bagi orang lain, terutama dikala mereka membutuhkan bantuan. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: ” Perumpamaan seorang mukmin itu mirip pohon kurma, apapun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu.” (HR: Thobrani)
Orang mukmin harus senantiasa berkontribusi kepada sesama mereka. Kita harus senantiasa membantu sesama selagi itu tidak melanggar perintah dari Tuhan SWT.
7. Bagaikan Emas
Perumpamaan terakhir, kaum mukmin diibaratkan mirip emas. Emas dimana pun berada akan senantiasa berharga. Seperti itulah seharusnya kaum mukminin, dimanapun ia berada harus selalu bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
“Perumpamaan seorang mukimin mirip lempengan emas, kalau engkau meniupkan (api) diatasnya ia menjadi merah, kalau engkau menimbangnya, tidaklah berkurang.” (HR. Baihaqi)
Menjadi seorang mukmin itu menyerupai emas yang harus selalu kokoh, tidak luluh dan tidak pula mengalah pada keadaan. Ia harus kukuh dalam berpijak di atas kebenaran, namun tidak pula mudah melebur mengikuti arus kehidupan. Dalam artinya orang mukmin itu harus memiliki prinsip dalam menjalani hidupnya.
Demikianlah gosip mengeni tujuh perumpamaan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya dan juga termasuk di dalam Al-Qur’an. Hanya orang yang berakallah yang dapat memahami banyak sekali perumpamaan di atas. Semoga Tuhan menjadikan kita kaum yang pintar dan beriman serta senantiasa bertakwa kepada-Nya.

EmoticonEmoticon