Nabi Sulaiman AS merupakan utusan Tuhan SWT yang terkenal sangat kaya. Konon Bill Gates yang menjadi orang terkaya masa kini hanya memiliki harta 8 persen dari kekayaan milik Nabi Sulaiman. Tidak hanya kaya di kalangan manusia, Nabi Sulaiman juga berkuasa atas hewan dan jin.
Hingga dikala ini kekayaannya masih menjadi perbincangan hangat ditengah pemburu harta karun. Bagaimana tidak, kisah-kisah masa lalu yang menceritakan wacana harta Nabi Sulaiman membuat orang tergiur untuk menemukan sisa-sisa kekayaannya yang mungkin saja terpendam.
Salah satu kisah yang cukup terkenal yaitu ketika Nabi ini ingin memberi makan semua makhluk. Ia berpikir kalau kekayaan yang dimiliki terlampau banyak sehingga mencukupi untuk semua makhluk darat, laut dan udara. Ternyata, makanan tersebut hanya cukup untuk makanan ikan saja. Seperti apa kisahnya?
Kisah ini tertulis dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad, karya Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 hijriyah.
Salah satu kelebihan Nabi Sulaiman as yaitu diberikan oleh Tuhan SWT kekuasaan yang seluas-luasnya kepadanya. Tidak hanya berkuasa atas manusia, Nabi yang bisa berbicara dengan hewan ini juga menguasai bangsa jin dan hewan. Bahkan Ia juga menguasai angin dan mengatur pergerakkannya.
Namun meskipun dengan kekayaan berlimpah, Nabi Sulaiman merupakan hamba yang taat kepada Allah. Pada satu ketika, Beliau memohon kepada Tuhan untuk memberi rizki seluruh makhluk yang biasa memperoleh rizki dari Tuhan SWT. Ia ingin melakukannya dalam jangka waktu satu tahun penuh.
Namun Tuhan SWT tidak serta merta mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut. Tuhan pun menjawab “Sungguh, engkau tidak akan mampu”.
Akan tetapi, Nabi Sulaiman tidak patah arang, Beliau kembali memohon untuk memberi makan semua makhluk, namun cukup untuk satu hari saja. Maka Tuhan SWT pun mengabulkan seruan tersebut.
Setelah itu, mulai lah sang Nabi memerintahkan bala tentaranya mulai dari manusia, hewan dan jin untuk mengabarkan kepada seluruh makhluk untuk menghadiri jamuannya. Dan Nabi Sulaiman as pun memerintah para juru masak biar secara aktif memasak dan mendatangkan apa saja yang diperlukan, mereka aktif memasak selama empat puluh hari.
Setelah itu, kuliner dijaga baik-baik, belum dewasa kecilpun tidak diizinkan untuk mendekatinya biar tidak merusak keadaan makanan. KemudiAn Nabi Sulaiman memerintahkan biar seluruh makanan dibariskan atau diatur di padang luas. Setelah seluruh makanan tersebut diatur, ternyata panjangnya setara dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah persiapan sudah seratus persen, maka Tuhan SWT memberi wahyu kepada Nabi Sulaiman as. “Makhluk manakah yang akan memulai?” Nabi Sulaiman as menjawab: “Mereka yang menetap di darat dan di laut”. Maka Tuhan swt memerintahkan ikan-ikan laut golongan besar jenis ikan kakap, Hiu dan lain-lain biar memenuhi panggilan Nabi Sulaiman as.
Ikan ini kemudian menyantap apa yang sudah dipersiapkan Nabi. Tidak disangka, ternyata makanan yang begitu banyak tersebut tidak bisa membuat ikan-ikan ini kenyang.
“Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini saya masih merasa lapar”. Jawab Nabi Sulaiman as: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga dikala ini saya masih belum terasa kenyang”.
Seketika itu Nabi Sulaiman bersujud memohon ampun kepada Tuhan SWT. Ternyata kekayaannya yang demikian banyak tidak bisa memberi makan semua makhluk menyerupai yang dipikirkannya. Bahkan untuk ikan saja makanan tersebut masih kurang.
Nabi Sulaiman as berkata: “Maha suci Tuhan swt yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya”. Meski menjadi insan terkaya sepanjang sejarah, namun Nabi Sulaiman tidak akan bisa menandingi kekayaan yang dimiliki Tuhan SWT. Wallahua’lam.
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Tuhan rezekinya” (Surah Hud, ayat 6). Wallahua’lam.
Hingga dikala ini kekayaannya masih menjadi perbincangan hangat ditengah pemburu harta karun. Bagaimana tidak, kisah-kisah masa lalu yang menceritakan wacana harta Nabi Sulaiman membuat orang tergiur untuk menemukan sisa-sisa kekayaannya yang mungkin saja terpendam.
Salah satu kisah yang cukup terkenal yaitu ketika Nabi ini ingin memberi makan semua makhluk. Ia berpikir kalau kekayaan yang dimiliki terlampau banyak sehingga mencukupi untuk semua makhluk darat, laut dan udara. Ternyata, makanan tersebut hanya cukup untuk makanan ikan saja. Seperti apa kisahnya?
Kisah ini tertulis dalam Kitab Durrotun Naashihiin Fii Al-Wa’izhin Wa Al-Irsyad, karya Syekh ‘Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 hijriyah.
Salah satu kelebihan Nabi Sulaiman as yaitu diberikan oleh Tuhan SWT kekuasaan yang seluas-luasnya kepadanya. Tidak hanya berkuasa atas manusia, Nabi yang bisa berbicara dengan hewan ini juga menguasai bangsa jin dan hewan. Bahkan Ia juga menguasai angin dan mengatur pergerakkannya.
Namun meskipun dengan kekayaan berlimpah, Nabi Sulaiman merupakan hamba yang taat kepada Allah. Pada satu ketika, Beliau memohon kepada Tuhan untuk memberi rizki seluruh makhluk yang biasa memperoleh rizki dari Tuhan SWT. Ia ingin melakukannya dalam jangka waktu satu tahun penuh.
Namun Tuhan SWT tidak serta merta mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut. Tuhan pun menjawab “Sungguh, engkau tidak akan mampu”.
Akan tetapi, Nabi Sulaiman tidak patah arang, Beliau kembali memohon untuk memberi makan semua makhluk, namun cukup untuk satu hari saja. Maka Tuhan SWT pun mengabulkan seruan tersebut.
Setelah itu, mulai lah sang Nabi memerintahkan bala tentaranya mulai dari manusia, hewan dan jin untuk mengabarkan kepada seluruh makhluk untuk menghadiri jamuannya. Dan Nabi Sulaiman as pun memerintah para juru masak biar secara aktif memasak dan mendatangkan apa saja yang diperlukan, mereka aktif memasak selama empat puluh hari.
Setelah itu, kuliner dijaga baik-baik, belum dewasa kecilpun tidak diizinkan untuk mendekatinya biar tidak merusak keadaan makanan. KemudiAn Nabi Sulaiman memerintahkan biar seluruh makanan dibariskan atau diatur di padang luas. Setelah seluruh makanan tersebut diatur, ternyata panjangnya setara dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah persiapan sudah seratus persen, maka Tuhan SWT memberi wahyu kepada Nabi Sulaiman as. “Makhluk manakah yang akan memulai?” Nabi Sulaiman as menjawab: “Mereka yang menetap di darat dan di laut”. Maka Tuhan swt memerintahkan ikan-ikan laut golongan besar jenis ikan kakap, Hiu dan lain-lain biar memenuhi panggilan Nabi Sulaiman as.
Ikan ini kemudian menyantap apa yang sudah dipersiapkan Nabi. Tidak disangka, ternyata makanan yang begitu banyak tersebut tidak bisa membuat ikan-ikan ini kenyang.
“Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini saya masih merasa lapar”. Jawab Nabi Sulaiman as: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga dikala ini saya masih belum terasa kenyang”.
Seketika itu Nabi Sulaiman bersujud memohon ampun kepada Tuhan SWT. Ternyata kekayaannya yang demikian banyak tidak bisa memberi makan semua makhluk menyerupai yang dipikirkannya. Bahkan untuk ikan saja makanan tersebut masih kurang.
Nabi Sulaiman as berkata: “Maha suci Tuhan swt yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya”. Meski menjadi insan terkaya sepanjang sejarah, namun Nabi Sulaiman tidak akan bisa menandingi kekayaan yang dimiliki Tuhan SWT. Wallahua’lam.
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Tuhan rezekinya” (Surah Hud, ayat 6). Wallahua’lam.

EmoticonEmoticon