Iblis di muka bumi ini memang menjadi musuh besar bagi umat manusia. Ribuan tahun iblis telah bisa membuat insan terperosok ke dalam jurang kebathilan. Bahkan, jenis Iblis yang menjerumuskan insan ke dalam jurang kesesatan itu pun banyak sekali.

Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan insan Iblis mempunyai keahlian tersendiri. Yang jago mengkufurkan orang beriman, tugasnya hanya mengkufurkan dengan aneka macam tipu daya. Yang jago menarik hati orang shalat, tugasnya hanya menarik hati orang shalat, dan seterusnya.

Namun, bila disuruh memilih, ternyata iblis takut menarik hati orang alim dan pandai yang sedang tidur. Mereka lebih menyukai ibadah shalat yang dilakukan oleh orang mukmin yang bodoh. Pengakuan tersebut disampaikan oleh iblis sendiri kepada Rasulullah SAW. Mengapa demikian? Berikut kisahnya.

Pada suatu hari, dikala Rasulullah SAW hendak memasuki masjid, alangkah terkejutnya Ia. Tepat di samping pintu masjid, Beliau melihat sesosok tubuh, membayang, dan risikonya semakin jelas. Ternyata ia yaitu iblis laknatullah.

Ketika Rasulullah melongokkan kepalanya ke dalam masjid, terdapat dua orang di sana. Namun, satu orang tengah melakukan sholat, sedangkan seorang lainnya tampak tengah tertidur pulas akrab pintu. Iblis itu tampak gusar dan ragu antara masuk masjid atau tidak.

Rasulullah SAW pun bertanya, "Wahai Iblis, apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Rasulullah SAW. Iblis pun menjawab, "Aku hendak masuk masjid dan merusak shalatnya orang itu. Tetapi saya merasa takut terhadap orang yang sedang tidur itu," kata iblis sambil menunjuk orang yang sedang tidur.

Rasulullah mengerinyitkan keningnya tanda semakin keheranan. Lantas, Beliau bertanya lagi, "Wahai iblis, mengapa engkau takut terhadap orang yang sedang tidur dan tidak takut kepada orang yang sdeang shalat dan bermunajat kepada Allah?"

Iblis tidak dapat menyembunyikan belakang layar di hadapan Rasulullah SAW. Ia pun dengan gamblang menguraikan alasannya, "Ya Rasulullah, orang yang sedang shalat tersebut yaitu orang yang bodoh, ia tidak tahu syarat hukumnya shalat, tuma'ninah, dan tidak bisa shalat dengan khusyuk”.

Iblis melanjutkan perkataannya, “Sedangkan orang yang sedang tidur itu yaitu orang yang alim, maka bila saya merusak shalatnya orang terbelakang itu, saya khawatir, ia akan membangunkan orang yang sedang tidur itu kemudian mengajari dan membetulkan shalatnya orang yang terbelakang tadi," terang Iblis ketakutan.

Rasulullah mengangguk-anggukan kepalanya mendengar keterangan iblis. Beliau semakin sadar bahwa ilmu yaitu senjata dan modal bagi umatnya untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Rasulullah pun teringat ia pernah menerima firman dari Tuhan SWT, bahwa dikala Nabi Sulaiman diperintahkan memilih karunia yang disukainya, apakah harta, tahta, atau ilmu, Nabi Sulaiman justru lebih memilih ilmu.

Jika Nabi Sulaiman memilih harta, belum tentu tahta dan ilmu didapatnya. Jika ia mengambil tahta, maka harta dan ilmu juga belum tentu dapat diraihnya. Namun, dengan memilih ilmu, risikonya harta dan tahta dimilikinya.

Oleh sebab itu Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tidurnya orang alim dan pandai itu lebih baik daripada ibadahnya orang yang bodoh”.


EmoticonEmoticon