Seorang gadis cilik yang memiliki keterbatasan dalam penglihatannya, tapi tak menutupi kemampuannya dalam menguasai bahasa.
Gadis berusia 10 tahun ini menguasai empat bahasa dan kini menjadi penterjemah di dewan legislatif Eropa, ia merupakan satu-satunya penterjemah paling muda.
Alexia Sloane dari Cambridge, Inggris, sudah tidak bisa melihat lagi semenjak usianya dua tahun setelah didiagnosa tumor otak dikala berlibur ke Prancis.

Alexia Sloane
Tapi walaupun kondisinya yang kurang, gadis cilik ini bisa berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Mandarin, ia pun kini tengah mempelajari bahasa Jerman.
Dia bisa memenuhi impiannya untuk menjadi seorang penterjemah, setelah seorang anggota dewan legislatif Inggris Robert Sturdy mengundangnya ke Parlemen Eropa di Brussels.
"Persyaratan usia minimum untuk masuk ke Parlemen Eropa ialah 14 tahun. Kaprikornus Alexia menjadi penterjemah di usianya yang 10 tahun sangat mengagumkan," ujar ibunya Isabelle menyerupai dilansir Orange.
Alexia sudah terlahir dengan beragam budaya, ibunya merupakan keturunan Prancis dan Spanyol, sementara ayahnya berkebangsaan Inggris.
"Dia sangat berbakat untuk berbahasa dan menyampaikan ketertarikannya di usia dini," ujar Isabelle yang juga memiliki putri usia empat tahun, Melissa.
Alexia selalu bermimpi untuk menjadi penterjemah semenjak usianya enam tahun, ia kini memutuskan untuk menjadi penterjemah di Parlemen Eropa dan menerima penghargaan sebagai Young Achiever Community Award of the Year.
source
Gadis berusia 10 tahun ini menguasai empat bahasa dan kini menjadi penterjemah di dewan legislatif Eropa, ia merupakan satu-satunya penterjemah paling muda.
Alexia Sloane dari Cambridge, Inggris, sudah tidak bisa melihat lagi semenjak usianya dua tahun setelah didiagnosa tumor otak dikala berlibur ke Prancis.

Alexia Sloane
Tapi walaupun kondisinya yang kurang, gadis cilik ini bisa berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol dan Mandarin, ia pun kini tengah mempelajari bahasa Jerman.
Dia bisa memenuhi impiannya untuk menjadi seorang penterjemah, setelah seorang anggota dewan legislatif Inggris Robert Sturdy mengundangnya ke Parlemen Eropa di Brussels.
"Persyaratan usia minimum untuk masuk ke Parlemen Eropa ialah 14 tahun. Kaprikornus Alexia menjadi penterjemah di usianya yang 10 tahun sangat mengagumkan," ujar ibunya Isabelle menyerupai dilansir Orange.
Alexia sudah terlahir dengan beragam budaya, ibunya merupakan keturunan Prancis dan Spanyol, sementara ayahnya berkebangsaan Inggris.
"Dia sangat berbakat untuk berbahasa dan menyampaikan ketertarikannya di usia dini," ujar Isabelle yang juga memiliki putri usia empat tahun, Melissa.
Alexia selalu bermimpi untuk menjadi penterjemah semenjak usianya enam tahun, ia kini memutuskan untuk menjadi penterjemah di Parlemen Eropa dan menerima penghargaan sebagai Young Achiever Community Award of the Year.
source
EmoticonEmoticon