Gaya hidup sehat selama ini dipercaya sebagai kunci untuk menerima umur panjang. Namun , menurut sebuah buku karangan seorang psikolog menyebutkan bahwa persahabatan ialah belakang layar sederhana supaya mampu hidup hingga 100 tahun.

Semakin banyak Anda memiliki sobat yang baik , sehat dan bahagia , maka semakin besar kesempatan Anda untuk hidup lebih lama. Tapi itu tidak berlaku bagi sobat di jejaring sosial , ibarat Facebook atau Twitter.

Justru , persahabatan palsu di media umum malah mampu membahayakan kesehatan kita , membuat kita lebih kesepian dan rentan terhadap penyakit.

Bagi kaum muda , hidup tanpa media umum sepertinya hal yang mustahil. Tapi untuk generasi renta yang tumbuh di kala sebelum Twitter atau Facebook lahir , gagasan bahwa relasi elektronik mungkin sangat berbahaya memang benar.

Mengutip Daily Mail , Sabtu (18/4) , bukti bahwa persahabatan konkret dan relasi keluarga dapat membuat panjang umur , dapat ditemukan di salah satu kawasan termiskin di Eropa , yaitu masyarakat gunung di pulau Sardinia , Italia.

Medan yang berbahaya di sekitar Villagrande Strisaili , di sentra Pegunungan Gennargentu , membuat kehidupan penduduk di sana sangat berat. Kebanyakan pria menyambung hidup sebagai gembala , petani dan buruh. Sementara wanita bekerja sepanjang hidup mereka di ladang.

Dari kehidupan keras yang mereka jalani , mereka mendapat hadiah yang setimpal. Rata-rata penduduk di sana dan di desa sekitar hidup lebih lama dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di tempat lain di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Kebanyakan dari mereka mampu hidup hingga usia 100 tahun lebih.

Para peneliti awalnya berpikir bahwa iklim , diet dan genetik ialah faktor penyebab mereka memiliki umur sepanjang itu. Tetapi , penyebabnya jauh lebih mendalam.

Nenek moyang penduduk desa tersebut tiba di tanah terisolasi antara 5.000 hingga 10.000 tahun yang lalu , selama Zaman Perunggu. Mereka memperlakukan tetangga dan teman-temannya ibarat keluarga mereka sendiri dan saling membantu satu sama lain.

Psikolog menyebut fenomena ini sebagai 'alturisme timbal balik' , di mana orang menunjukkan kebaikan dan tunjangan tanpa meminta akibat , alasannya mereka tahu bahwa mereka mampu menerima imbalannya suatu ketika nanti.

Selain itu , ketika kita melaksanakan kebaikan untuk orang lain , kita mengeluarkan hormon persaan baik yang disebut neuropeptida dan endorfin.

Jika Anda memiliki teman-teman di sekitar Anda , orang-orang yang mengerti apa penderitaan Anda , orang yang dapat Anda percaya dan saling mengandalkan , maka Anda akan merasa aman dan lebih bahagia lagi.

sumber: Daily Mail


EmoticonEmoticon