Tana Toraja di Sulawesi Selatan sudah lama terkenal dengan alam pegunungannya yang permai serta ritual adatnya yang unik. Yang paling tersohor, tentu saja, pesta Rambu Solo yang digelar menjelang pemakaman tokoh yang dihormati.

Tiap tahun pesta yang berlangsung di beberapa kawasan di Toraja ini senantiasa mengundang kedatangan ribuan wisatawan.Selain Rambu Solo, bekerjsama ada satu ritual susila nan langka di Toraja, ialah Ma’ Nene’, ialah ritual membersihkan dan mengganti busana mayat leluhur.



Ritual ini memang hanya dikenal masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara. Biasanya, Ma’ Nene’ digelar tiap bulan Agustus. Saat Ma’ Nene’ berlangsung, peti-peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam-makam dan liang kerikil dan diletakkan di arena upacara.

Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah berkumpul. Secara perlahan, mereka mengeluarkan mayat (baik yang masih utuh maupun yang tinggal tulang-belulang) dan mengganti busana yang melekat di badan mayat dengan yang baru.Mereka memperlakukan sang mayat seperti masih hidup dan tetap menjadi bab keluarga besar.

Tanasource


EmoticonEmoticon