Du Meiying (foto: Odditycentral)

Keluarga mana yang tega menelantarkan anggotanya sendiri dan membiarkannya tinggal di sebuah saya selama berathun-tahun. Hal pahit ibarat itu harus dialami wanita paruh baya berjulukan Du Meiying yang sudah menghabiskan waktu tinggal di sebuah saya selama dua tahun.

Kisah pilu Du mulai terangkat media ketika foto-fotonya beredar di media umum China. Saat diwawancarai , wanita berusia 52 tahun itu mengatakan bahwa ia telah ditelantarkan keluarganya dan semenjak itu ia tinggal di sebuah saya lembab.

Masalah keuangan yakni alasan keluarga tega meninggalkan Du alasannya tak sanggup lagi menanggung biaya hidupnya.

Sebelum tinggal di saya , Du sempat tinggal di sebuah kamar di rumah dewan , tetapi harus pindah setelah bertengkar dengan tetangganya. Tak ada rumah yang mampu ia tempati , Du pun memutuskan untuk tinggal di sebuah saya seluas 100 meter persegi , di pinggiran kota Yichang , di provinsi Hubei.

Du hanya mengandalkan air hujan untuk minum , dan makanan seadanya untuk bertahan hidup selama beberapa tahun. Untuk makanan , ia menanam benih kubis di luar saya yang didapatkannya dari seorang petani. Dia juga membuat daerah tidur sendiri dengan menggunakan tongkat bambu , dan peti kayu bekas yang berfungsi sebagai meja.

Karena menganggur , ia hanya mendapat tunjangan uang sebesar 100 yen atau sekitar 10 ribu rupiah per bulan dari pemerintah. Tapi semenjak informasi keadaannya mulai tersebar luas ke seluruh pelosok desa , banyak warga yang merasa kasihan dan datang setiap bulan ke saya daerah tinggal Du dengan membawa beras dan kebutuhan hidup lainnya.

Wanita bau tanah itu juga menjelaskan bahwa gaya hidup guanya telah menghipnotis kesehatannya jadi parah. Dia hanya memiliki dua pasang celana dari pemberian untuk menjaganya tetap hangat selama demam isu dingin. Satu-satunya sepatu yang ia gunakan juga sudah tak layak pakai lagi.

"Saya tidak tahu masa depan apa yang menunggu saya. Saya tidak punya daerah untuk pergi , jadi saya akan tetap tinggal di sini di mana saya setidaknya memiliki atap di atas kepala saya ," kisah Du penuh haru. Meskipun demikian , ia tetap berharap memiliki rumah yang layak pakai suatu ketika nanti.


EmoticonEmoticon